1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman pangan yang sangat penting
diIndonesia . Kebutuhan padi dari tahun ke tahun semakin
meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan peran tanaman padi
sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, namun produksi padi masih menurun
dan belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Tiap
tahunnya produksi padi perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan komnsumen
yang terus bertambah. Sejarah pertanian nasional telah mencatat terjadinya
peningkatan produksi padi yang sangat tinggi hingga 276%, yaitu dari 13,6 juta
ton pada 1966 menjadi 51,2 juta ton pada 1996 (Khush dan Virk, 2002). Tingginya
produksi yang diperoleh petani setelah pengadopsi teknologi revolusi hijau,
ternyata bermata ganda.
Dalam
usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha, memenuhi
kebutuhan primer yaitu makanan.Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ketahun
mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan makanan
pokok.Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula makanan pokoknya ketela,
sagu, jagung akhimya beralih makan nasi. Nasi merupakan salah satu bahan
makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak dan nilai energi yang
terkandung didalamnya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar terhadap
kesehatan
Padi
termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah
tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia.
Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig
dan Oryza sativa L berasal dari benua
Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza
stapfii Roschev dan Oryza glaberima
Steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan
persilangan antara Oryza officinalis
dan Oryza sativa f spontania. Di
Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan
sistim ladang, akhirnya orang berusahamemantapkan basil usahanya dengan cara
mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh
dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan
didaerah sub tropika
Padi
merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras.Bahan makanan ini merupakan
makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat
digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi
orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan
makanan yang lain. Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi
dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan
yang mudah diubah menjadi energi.Oleh karena itu padi disebut juga makanan
energi. Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap
orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka
setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat
makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin.
Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium,
magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya
1.2.
Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh berbagai jarak
tanam dan sistem tanam pada hasil
produksi tanaman padi.
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi
2.1.1
Klasifikasi
Berdasarkan literatur Grist(1960), Tanaman
padi memiliki kingdom plantae (tumbuhan), divisi spermatophyte (menghasilkan
biji) sub divisi angeospermae, kelas monocotiledonae, ordo poales, family
graminae, genus Oryza, dan nama spesiesnya adalah Oryza sativa.
2.1.2
Morfologi
Menurut departemen pertanian
(1983), morfologi tanaman padi terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga, dan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.1.2.1 Akar
Akar tanaman padi dapat dibedakan atas:
·
Radikula : merupakan bagian akar yang tumbuh pada
saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar
dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan kearah bawah sehingga akar
tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang
dan daun.
·
Akar
serabut : setelah 5 sampai 6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan
tumbuh.
·
Akar
rambut : merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut.
Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting
dalam pengisapan air dan zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek
sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
·
Akar
tajuk : Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar ini dibedakan lagi
berdasarkan letak kedalaman akar ditanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang
dalam.
2.1.2.2 Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan
dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas.Ruas-ruas itu merupakan bubung
kosong.Pada kedua ujung bubung kosong itu, bubungnya ditutup oleh buku.
Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal
batang.Ruas yang kedua, ruas yang ke –tiga, dan seterusnya adalah lebih panjang
daripada ruas yang didahuluinya.Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun
pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku bagian atas
ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek
menjadi ligula atau lidah daun, dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi
daun kelopak yang memiliki auricle pada sebelah kiri dan kanan.Daun kelopak
yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daun
bendera.Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera,
disitulah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
2.1.2.3 Daun
Ciri khas daun padi
adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi
dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi
adalah :
·
Helaian daun, terletak pada batang padi
dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian
daun bergantung varietas padi.
·
Pelepah daun, merupakan bagian daun yang
menyelubungi batang, dan berfungsi memberi dukungan kepada bagian ruas yang
jaringannya lunak.
·
Lidah daun, terletak pada perbatasan
antara helai daun dan pelepah daun. Panjang lidah daun berbeda tergantung pada
varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun
adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun. Lidah daun
juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
2.1.2.4 Bunga
Sekumpulan bunga padi yang keluar
dari buku paling atas dinamakan malai.Bulir-bulir padi terletak pada cabang
pertama dan cabang kedua.Sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang
terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi dan cara
bercocok tanam. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu, malai
pendek (<20 cm), malai sedang (antara 20 sampai 30 cm), dan malai panjang
(lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap cabang berkisar antara 15-20 buah,
yang paling rendah 7 buah cabang, dan terbannyak dapat mencapai 30buah cabang.
Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas
baru.
Bunga padi adalah bunga telanjang
yang artinya mempunyai perhiasan bunga.Berkelamin dua jenis dengan bakal buah
diatas.Jumlah benang sari ada enam buah, tangkai sarinya pendek dan tipis,
kepala sari besar serta memiliki dua kandung serbuk.Putik mempunyai dua tangkai
putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna yang
umumnya putih atau ungu. Komponen bunga padi adalah kepala sari, tangkai sari,
palea (belahan yang besar), lema (belahan yang kecil), kepala putik dan tangkai
bunga.
2.1.2.5 Buah
Buah padi yang biasanya kita sebut
gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lema dan
palea.Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan.Lemma dan
palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.
Jika bunga padi telah dewasa kedua
belahan kembang mahkota (palea dan lemma) yang semula bersatu akan membuka
dengan sendirinya, sehingga antara lemma dan palea terjadi siku atau sudut
sebesar 30 sampai 600. Membukanya kedua belahan kembang itu terjadi pada hari
cerah antara jam 10 sampai 12. Didalam dua daun mahkota palea dan lemma
terdapat bagian dalam dari bunga yang terdiri dari bakal buah.Jika buah padi
telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itu yang menjadi sekam.Diatas
bakal buah terdapat dua kepala putik yang dipikul oleh masing-masing
tangkainya.Radikula yang berjumlah dua buah sebenarnya merupakan dua mahkota
yang telah berubah bentuk.Pada waktu padi hendak berbunga, radikula menjadi
mengembang karena menghisap cairan dari bakal buah.Pengembangan ini mendorong
lemma dan palea terpisah dan terbuka.Hal ini memungkinkan benang sari memanjang
keluar dari bagian atas atau samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga
diikuti dengan pecahnya kandung serbuk, yag kemudian menumpahkan tepung
sarinya. Sesudah tepung sarinya ditumpahkan dari kandung serbu maka lemma dan palea
menutup kembali. Dengan berpindahnya tepung sari dari kepala putik maka
selesailah sudah proses penyerbukan. Kemudian terjadilah pembulaian yang
menghasilkan lembaga danendosperm.Endosperm adalah penting sebagai sumber
cadangan makanan bagi tanaman yang baru tumbuh.
2.2 Syarat Tumbuh
Berdasarkan
Gardner (1991), tanaman padi dapat
tumbuh baik didaerah yang mempunyai suhu panas dan banyak mengandung uap air,
yaitu daerah yang mempunyai iklim panas dan lembab sertah curah hujan 1500 –
2000 mm / tahun dengan suhu udara lebih dari 23oC. Tanaman padi
dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi.tepatnya 1500
meter dpl. Tanaman padi dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, tetapi untuk padi
yang ditanam dilahan persawahan memerlukan syarat-syarat tertentu, karena tidak
semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air.System tanah sawah, lahan
harus tetap tergenang air agar kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang
musim tanam.
2.3 Teknik Budidaya Tanaman Padi
Menurut
anonimousa (2012), tentang teknik budodaya pada tanaman padi, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
2.3.1
Benih
Dengan
jarak tanam 25 x 25 cm / ha sawah memerlukan 1,5 sampai 3 kg benih. Jumlah
ideal benih yang disebarkan sekitar 50 sampai 60 gr/ m2.Perbandingan
luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3:100.
2.3.2
Perendaman Benih
Benih
direndam POCNASA dan air, dosis 2cc per liter air selama 6 sampai 12 jam,
tiriskan dan masukan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang.
Selanjutnya diperah menggunakan daun pisang atau dipendam didalam tanah selama
1 sampai 2 malam hingga benih berkecambah serentak.
2.3.3
Pemeliharaan, Pembibitan atau Penyemaian
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi.
Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab
benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena
itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk
mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Persemaian
diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 sampai 5 cm. setelah bibit berumur 7
sampai 10 hari dan 14 sampai 18 hari,
2.3.4 Pemindahan Benih
Bibit
yang siap di pindah tanamkan ke sawah berumur 21 sampai 40 hari, berdaun 5
sampai 7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak
terserang hama dan penyakit.
2.3.5
Pemupukan
Biasanya
unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan
pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan menjelang penyebaran
benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh.Pemberian zat pengatur
tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar.
Tujuannya
adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi
tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan
oleh petani berupa :
- Pupuk alam ( organik )
- Pupuk buatan ( an organik )
Dosis
pupuk yang digunakan :
- Pupuk Urea 400 gr/petak
- Pupuk SP 36 150 gr/petak
- Pupuk KCI 150 gr/petak
- Atau disesuaikan dengan analisa tanah
2.3.6
Pengolahan Lahan Ringan
Dilakukan pada umur 20 hari setelah
tanam, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah yaitu membuang gas beracun
dan menyerap oksigen.
2.3.7
Penyiangan
Penyiangan
rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan enceng gondok
dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.
2.3.8
Pengairan
Penggenangan
air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan
masa bunting.Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting
bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk
menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.
2.3.9
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
seperti Thrips, Nilaparvata lugens,
Nymphula depunctalis, Leptocoriza acuta, Nezara viridula, Tryporhyza innotata, tikus,
burung pengendalian yang dapat dilakukan seperti menggunakan varietas tahan
hama, melepas musuh alami, menggenani sawah selama 15 hari, meningkatkan
kebersihan lingkungan, bertanam padi serempak, membakar jerami dan penggunaan
insektisida. Sedangkan pengendalian terhadap penyakit pada tanaman padi seperti
penyakit blast, penyakit bercak daun coklat, Fusarium, penyakit kresek atau hawar daun, dan tungro dapat
dikendalikan dengan cara menghindari luka mekanis, menggenai sawah, menanam
varietas unggul, memusnahkan tanaman yang terserang penyakit dan pemberian
fungisida.
2.3.10 Panen
dan Pasca Panen
·
Panen dilakukan jika butir gabah 80%
menguning dan tangkainya menunduk
·
Alat yang digunakan ketam atau sabit
·
Usaha kehilangan hasil panen seminimal
mungkin
·
Setelah dirontokan diayaki dilakuan
pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari.
·
Setelah kering lalu digiling yaitu
pemisahan gabah dari kulit bijinya
·
Beras siap dikonsumsi.
2.4 Hubungan Perlakuan yang Digunakan
dengan Komoditas
(kuswanto
dan alik S,2003)
Sedangkan
sistem Tanam Jajar Legowo,
Gambar
1. Sistem tanam jajar legowo
Legowo
menurut bahasa jawa berasal dari kata “Lego” yang berarti luas dan “dowo” yang
berarti panjang. Menurut beberapa informasi yang di peroleh, cara tanam ini
pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Legowo kepala dinas pertanian kabupaten
Banjar Negara.
Pada
prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara
mengatur jarak tanam. Selain itu sistem tanam tersebut juga memanpulasi lokasi
tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi dibuat menjadi taping (tanaman
pinggir) lebih banyak. Seperti kita ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan
menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini
disebabkan karena tanaman tepi akan mendapatkan sinar matahari yang lebih
banyak.
Menurut Anonimousb (2012), Ada
beberapa tipe sistem tanam jajar legowo:
1.
1. Jajar legowo 2:1. Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan
lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang
memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.
2.
1. Jajar legowo 3:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan
kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Jarak tanam tanaman padi yang
dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.
3.
1. Jajar legowo 4:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan
kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak
tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah.
3. METODOLOGI
3.1.Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Waktu
pelaksanaan Praktikum Teknologi Produksi Tanaman dilakukan pada setiap hari
senin mulai pukul 13.20 WIB sampai jam 16.30 WIB.
Tempat pelaksanaan Praktikum Teknologi Produksi
Tanaman dilakukan di Kebun Praktikum Ngijo (kepuharjo)
3.2.Alat, Bahan dan Fungsi
·
Alat
1. Cangkul : Untuk
mengolah tanah
2. Tali
raffia :
Membuat petak dan menandai tanaman contoh
3. Penggaris : Mengukur
tinggi tanaman
4. Kayu :Mendandai
ukuran petak
·
Bahan
1. Bibit
Padi :
Sebagai bahan utama
2. Pupuk
Urea :
Sebagai penyedia unsur N 400 gr/petak
3. Pupuk
Kcl :
Sebagai penyedia unsur K 150 gr/petak
4. Pupuk
SP-36 :
Sebagai penyedia unsur P 150 gr/petak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar