Selasa, 19 Februari 2013

TPT PADI


1.      PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman pangan yang sangat penting diIndonesia .  Kebutuhan padi dari tahun ke tahun semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan peran tanaman padi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, namun produksi padi masih menurun dan belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Tiap tahunnya produksi padi perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan komnsumen yang terus bertambah. Sejarah pertanian nasional telah mencatat terjadinya peningkatan produksi padi yang sangat tinggi hingga 276%, yaitu dari 13,6 juta ton pada 1966 menjadi 51,2 juta ton pada 1996 (Khush dan Virk, 2002). Tingginya produksi yang diperoleh petani setelah pengadopsi teknologi revolusi hijau, ternyata bermata ganda.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha, memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan.Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan makanan pokok.Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula makanan pokoknya ketela, sagu, jagung akhimya beralih makan nasi. Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak dan nilai energi yang terkandung didalamnya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar terhadap kesehatan
Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusahamemantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras.Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain. Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi.Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya

1.2.   Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh berbagai jarak tanam dan sistem tanam  pada hasil produksi tanaman padi.














2.      TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Klasifikasi dan Morfologi
2.1.1         Klasifikasi
 Berdasarkan literatur Grist(1960), Tanaman padi memiliki kingdom plantae (tumbuhan), divisi spermatophyte (menghasilkan biji) sub divisi angeospermae, kelas monocotiledonae, ordo poales, family graminae, genus Oryza, dan nama spesiesnya adalah Oryza sativa.

2.1.2        Morfologi
Menurut departemen pertanian (1983), morfologi tanaman padi terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga, dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.1.2.1  Akar
Akar tanaman padi dapat dibedakan atas:
·         Radikula     : merupakan bagian akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan kearah bawah sehingga akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
·         Akar serabut : setelah 5 sampai 6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
·         Akar rambut : merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air dan zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
·         Akar tajuk : Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar ditanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam.


2.1.2.2  Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas.Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong.Pada kedua ujung bubung kosong itu, bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang.Ruas yang kedua, ruas yang ke –tiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya.Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula atau lidah daun, dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki auricle pada sebelah kiri dan kanan.Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daun bendera.Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, disitulah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
2.1.2.3  Daun
Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
·         Helaian daun, terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun bergantung varietas padi.
·         Pelepah daun, merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, dan berfungsi memberi dukungan kepada bagian ruas yang jaringannya lunak.
·         Lidah daun, terletak pada perbatasan antara helai daun dan pelepah daun. Panjang lidah daun berbeda tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun. Lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
2.1.2.4  Bunga
Sekumpulan bunga padi yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai.Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua.Sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi dan cara bercocok tanam. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu, malai pendek (<20 cm), malai sedang (antara 20 sampai 30 cm), dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap cabang berkisar antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan terbannyak dapat mencapai 30buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas baru.
Bunga padi adalah bunga telanjang yang artinya mempunyai perhiasan bunga.Berkelamin dua jenis dengan bakal buah diatas.Jumlah benang sari ada enam buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta memiliki dua kandung serbuk.Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna yang umumnya putih atau ungu. Komponen bunga padi adalah kepala sari, tangkai sari, palea (belahan yang besar), lema (belahan yang kecil), kepala putik dan tangkai bunga.
                                                      
2.1.2.5  Buah
Buah padi yang biasanya kita sebut gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lema dan palea.Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan.Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.
Jika bunga padi telah dewasa kedua belahan kembang mahkota (palea dan lemma) yang semula bersatu akan membuka dengan sendirinya, sehingga antara lemma dan palea terjadi siku atau sudut sebesar 30 sampai 600. Membukanya kedua belahan kembang itu terjadi pada hari cerah antara jam 10 sampai 12. Didalam dua daun mahkota palea dan lemma terdapat bagian dalam dari bunga yang terdiri dari bakal buah.Jika buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itu yang menjadi sekam.Diatas bakal buah terdapat dua kepala putik yang dipikul oleh masing-masing tangkainya.Radikula yang berjumlah dua buah sebenarnya merupakan dua mahkota yang telah berubah bentuk.Pada waktu padi hendak berbunga, radikula menjadi mengembang karena menghisap cairan dari bakal buah.Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka.Hal ini memungkinkan benang sari memanjang keluar dari bagian atas atau samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga diikuti dengan pecahnya kandung serbuk, yag kemudian menumpahkan tepung sarinya. Sesudah tepung sarinya ditumpahkan dari kandung serbu maka lemma dan palea menutup kembali. Dengan berpindahnya tepung sari dari kepala putik maka selesailah sudah proses penyerbukan. Kemudian terjadilah pembulaian yang menghasilkan lembaga danendosperm.Endosperm adalah penting sebagai sumber cadangan makanan bagi tanaman yang baru tumbuh.
                                                      
2.2  Syarat Tumbuh
Berdasarkan Gardner (1991),  tanaman padi dapat tumbuh baik didaerah yang mempunyai suhu panas dan banyak mengandung uap air, yaitu daerah yang mempunyai iklim panas dan lembab sertah curah hujan 1500 – 2000 mm / tahun dengan suhu udara lebih dari 23oC. Tanaman padi dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi.tepatnya 1500 meter dpl. Tanaman padi dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, tetapi untuk padi yang ditanam dilahan persawahan memerlukan syarat-syarat tertentu, karena tidak semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air.System tanah sawah, lahan harus tetap tergenang air agar kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang musim tanam.
                                                                                                          






2.3  Teknik Budidaya Tanaman Padi
Menurut anonimousa (2012), tentang teknik budodaya pada tanaman padi, dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.3.1        Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm / ha sawah memerlukan 1,5 sampai 3 kg benih. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50 sampai 60 gr/ m2.Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3:100.
2.3.2        Perendaman Benih
Benih direndam POCNASA dan air, dosis 2cc per liter air selama 6 sampai 12 jam, tiriskan dan masukan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperah menggunakan daun pisang atau dipendam didalam tanah selama 1 sampai 2 malam hingga benih berkecambah serentak.
2.3.3        Pemeliharaan, Pembibitan atau Penyemaian
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 sampai 5 cm. setelah bibit berumur 7 sampai 10 hari dan 14 sampai 18 hari,
2.3.4   Pemindahan Benih
Bibit yang siap di pindah tanamkan ke sawah berumur 21 sampai 40 hari, berdaun 5 sampai 7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
2.3.5        Pemupukan
Biasanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh.Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar.
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :
-  Pupuk alam ( organik ) 
-  Pupuk buatan ( an organik ) 
Dosis pupuk yang digunakan :
-  Pupuk Urea  400 gr/petak
-  Pupuk SP 36  150 gr/petak
-  Pupuk KCI   150 gr/petak
-  Atau disesuaikan dengan analisa tanah
2.3.6           Pengolahan Lahan Ringan
Dilakukan pada umur 20 hari setelah tanam, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.
2.3.7           Penyiangan
Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan enceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.
2.3.8           Pengairan
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan masa bunting.Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.
2.3.9           Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama seperti Thrips, Nilaparvata lugens, Nymphula depunctalis, Leptocoriza acuta, Nezara viridula, Tryporhyza innotata, tikus, burung pengendalian yang dapat dilakukan seperti menggunakan varietas tahan hama, melepas musuh alami, menggenani sawah selama 15 hari, meningkatkan kebersihan lingkungan, bertanam padi serempak, membakar jerami dan penggunaan insektisida. Sedangkan pengendalian terhadap penyakit pada tanaman padi seperti penyakit blast, penyakit bercak daun coklat, Fusarium, penyakit kresek atau hawar daun, dan tungro dapat dikendalikan dengan cara menghindari luka mekanis, menggenai sawah, menanam varietas unggul, memusnahkan tanaman yang terserang penyakit dan pemberian fungisida.
2.3.10       Panen dan Pasca Panen
·         Panen dilakukan jika butir gabah 80% menguning dan tangkainya menunduk
·         Alat yang digunakan ketam atau sabit
·         Usaha kehilangan hasil panen seminimal mungkin
·         Setelah dirontokan diayaki dilakuan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari.
·         Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya
·         Beras siap dikonsumsi.

2.4      Hubungan Perlakuan yang Digunakan dengan Komoditas
(kuswanto dan alik S,2003)










Sedangkan sistem Tanam Jajar Legowo,





 

Gambar 1. Sistem tanam jajar legowo
Legowo menurut bahasa jawa berasal dari kata “Lego” yang berarti luas dan “dowo” yang berarti panjang. Menurut beberapa informasi yang di peroleh, cara tanam ini pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Legowo kepala dinas pertanian kabupaten Banjar Negara.
Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak tanam. Selain itu sistem tanam tersebut juga memanpulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi dibuat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak. Seperti kita ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.
 Menurut Anonimousb (2012), Ada beberapa tipe sistem tanam jajar legowo:
1. 1. Jajar legowo 2:1. Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.
2. 1. Jajar legowo 3:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.
3. 1. Jajar legowo 4:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah.





   

3.      METODOLOGI

3.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan
                  Waktu pelaksanaan Praktikum Teknologi Produksi Tanaman dilakukan pada setiap hari senin mulai pukul 13.20 WIB sampai jam 16.30 WIB.
                  Tempat pelaksanaan Praktikum Teknologi Produksi Tanaman dilakukan di Kebun Praktikum Ngijo (kepuharjo)                                   
3.2.Alat, Bahan dan Fungsi
·         Alat
1.      Cangkul                                   : Untuk mengolah tanah
2.      Tali raffia                                : Membuat petak dan menandai tanaman contoh
3.      Penggaris                                 : Mengukur tinggi tanaman
4.      Kayu                                       :Mendandai ukuran petak

·         Bahan
1.      Bibit Padi                                : Sebagai bahan utama
2.      Pupuk Urea                             : Sebagai penyedia unsur N 400 gr/petak
3.      Pupuk Kcl                               : Sebagai penyedia unsur K 150 gr/petak
4.      Pupuk SP-36                           : Sebagai penyedia unsur P 150 gr/petak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar